Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
1
http://matriks.greenvest.co.id
MINAT BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PAI KORELASINYA
DENGAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ORANG TUA
Abdullah
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Jawa Barat, Indonesia
Email: Abdullahkhudori62@gmail.com
Diterima:
15 April 2019
Direvisi:
7 Mei 2019
Disetujui:
7 Juni 2019
Abstrak
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan
dilaksanakan di dalam segala aspek kehidupan manusia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkapkan minat belajar siswa SDN Sukamanah
Bertingkat Paseh Bandung, akhlak siswa SD Linggar 1 Rancaekek
Bandung terhadap orang tua di rumah, hubungan antara minat belajar
siswa SDN Sukamanah Bertingkat Paseh Bandung pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam dengan akhlak mereka di rumah. Penelitian
ini dapat diketahui bahwa kadar pengaruh minat belajar pada bidang
studi Pendidikan Agama main terhadap akhlak mereka terhadap orang
tua dirumah telah dihitung dengan mencari angka derajat tidak adanya
pengaruh dan derajat tinggi rendahnya pengaruh minat belajar siswa
pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak
mereka terhadap orang tua di rumah. Hasil penelitian diperoleh angka
derajat pengaruh sebesar 24% dan derajat tidak adanya pengaruh
sebesar 76%. Angka tersebut mengandung arti bahwa akhlak siswa
terhadap orang tua di rumah dipengaruhi oleh minat belajar mereka
pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar 24%.
Kata kunci: Siswa; Korelasi; Akhlakul Karimah
Abstract
Education is a cultural process to improve human dignity and dignity.
Education lasts a lifetime and is carried out in all aspects of human
life. This study aims to express the interest in learning students of SDN
Sukamanah Bertingkat Paseh Bandung, the morality of students of SD
Linggar 1 Rancaekek Bandung towards parents at home, the
relationship between the interest in learning students of SDN
Sukamanah Bertingkat Paseh Bandung in the field of Islamic Religious
Education and their morality at home. This study can be known that
the level of influence of learning interest in the field of study of
Religious Education play on their morality towards parents at home
has been calculated by looking for the degree of absence of influence
and the high degree of influence of students' interest in the field of
Islamic Religious Education (PAI) with their morality towards parents
at home. The results of the study obtained a degree of influence of 24%
and a degree of absence of influence of 76%. The figure means that
students' morality towards parents at home is influenced by their
interest in islamic education (PAI) by 24%.
Keywords: Students; Correlation; Akhlakul Karimah
Minat Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI Korelasinya
dengan Akhlakul Karimah pada Orang Tua
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
2
Pendahuluan
Manusia adalah mahluk Pedagogik yang memiliki potensi untuk dididik
sehingga mampu menjadi khalifah di muka bumi (Burga, 2019). Ia dilengkapi
dengan Fitrah Allah SWT, berupa potensi yang dapat diisi dengan berbagai
kecapakan dan keterampilan yang dapat berkembang sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk yang mulia (Yunita, 2017). Fikiran, perasaan dan
kemampuannya berbuat merupakan realisasi dari fitrah itu (Riyadi, 2019).
Fitrah Allah yang berbentuk potensi itu tidak akan mengalami
perubahan, dalam arti bahwa manusia yang normal terus dapat berpikir,
merasa, bertindak dan dapat terus berkembang (Umi, 2019). Fitrah inilah yang
membedakan antara manusia dan makhluk Allah lainya dan fitrah inilah yang
membuat manusia istimewa, lebih mulia dan sekaligus berarti bahwa manusia
adalah mahluk padegogik (Daradjat, 2017). Pendidikan merupakan proses
budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia (Yuristia, 2018).
Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam segala
aspek kehidupan manusia (Tamrin, 2018), termasuk di dalamnya adalah
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat karena itu pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Afriani,
2019).
(de Carvalho, 2003) memberikan rumusan "Minat" sebagai kesadaran
seseorang, suatu objek seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung
sangkut paut dengan dirinya. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh
(Slameto, 1991) bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan
pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Dengan demikian minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara individu dengan
sesuatu di luar dirinya.
Minat atau interest adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau
aktivitas yang menstimulus perasaan senang pada diri individu (Maesaroh, 2013).
Pendapat ini diperkuat oleh pendapat (Rahman & Sukur, 2019) yang
mengemukakan bahwa: minat adalah perangkat mental yang terdiri dari campuran
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa sakit, atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarah individu pada pilihan tertentu.
(Slameto, 1991) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Adapun yang
dimaksud dengan belajar, menurut (Soemanto, 1984) mendefinisikan belajar
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. (Depdiknas, 2007) menyatakan, pengalaman di negara lain
menunjukkan bahwa minat dan prestasi siswa dalam bidang sains mengalami
meningkat secara drastis ketika mereka dibantu untuk membangun
keterkaitan antara pengetahuan baru dengan pengalaman atau pengetahuan lain
yang telah dikuasai; mereka diajarkan bagaimana mempelajari konsep, dan
penggunaan konsep tersebut di luar kelas, mereka diberikan kesempatan
untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative).
Pernyataan-pernyataan di atas menunjukkan adanya keterkaitan antara
belajar dengan minat dan satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Dalam
Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
3
http://matriks.greenvest.co.id
pelaksanaan proses belajar mengajar situasi yang dibarengi dengan minat akan
mengarah kepada pencapaian tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan
bahwa minat belajar merupakan kesukaan dan kesadaran individu siswa untuk
melakukan aktivitas belajar yang didasarkan atas kebutuhanya, tanpa paksaan dari
pihak manapun (Sarifa, 2017).
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peran minat dalam
belajar diantaranya
Minat dapat memusatkan perhatian dan kensentrasi siswa dalam belajar
Minat dapat meusatkan pikiran seseorang dalam mempelajari suatu
pelajaran
Adapun yang dimaksud dengan belajar, menurut (Soemanto, 1984) mendefinisikan
belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Pernyataan-pernyataan di atas menunjukkan adanya keterkaitan antara belajar
dengan minat dan satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar situasi yang dibarengi dengan minat akan mengarah kepada pencapaian
tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa minat belajar merupakan kesukaan
dan kesadaran individu siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang didasarkan atas
kebutuhanya, tanpa paksaan dari pihak manapun. Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa peran minat dalam belajar diantaranya:
Minat dapat memusatkan perhatian dan kensentrasi siswa dalam belajar
Minat dapat meusatkan pikiran seseorang dalam mempelajari suatu pelajaran
Minat dapat menimbulkan perasaan senang dan gembaira dalam belajar, sehingga
pelajaran yang sedang.dipelajari akan mudah dapat dipahami dan dimengerti
karena tidak terasa sebagai beban yang memberatkan
Minat dapat membantu siswa untuk mudah melupakan hasil pelajaran, karena
siswa dapat mempelajari bahan pelajaran diikuti dengan sungguh-sungguh.
Sedangkan Akhlak berasal dari bahasa Arab, jama dari Khuluqun yang menurut
tingkat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Ya’kub, 1993).
Sedangkan menurut (Djatnika, 1996) Akhlak adalah keadaan gerak jiwa yang
mendorong kearah melakukan perbuatan yang dengan tidak menghayatkan
pikiran.
Menurut (Hanafi, 2020) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang ditimbulkan oleh individu diri sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah kecenderungan-
kecenderungan individu untuk memperhatikan suatu aktivitas agar dapat memperoleh
perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman.
(Sutiyono, 2016) mengemukakan bahwa akhlak adalah suatu pemantapan jiwa
yang menghasilkan perbuatan atau pengalaman dengan mudah, tanpa harus direnungkan
dan disengaja (Khaliq, 2017). Keberhasilan suatu pendidikan akan selalu ditandai dengan
adanya perubahan aspek Kognitif, Psikomotor, atau efektif pada perubahan perilaku
dalam belajar oleh kesiapan belajar, minat, kebutuhan dan tugas perkembangan. Belajar
dengan minat akan mendorong anak belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat
(Hamalik, 2006) minat menaikan peranan penting dalam kehidupan seseorang dan
mempunyai dampak yang besar atas prilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motifasi
yang besar untuk belajar (Mn, 1988).
Minat Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI Korelasinya
dengan Akhlakul Karimah pada Orang Tua
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
4
Metode Penelitian
Angket yang disebarkan kepada responden berbentuk multiple choice dengan lima
alternatif jawaban tersetruktur yaitu a, b, c, d dan e untuk keperluan analisisnya maka
setiap jawaban alternatif jawaban langsung diekuivalensikan dengan skor tertentu.
Pertanyaan yang diajukan pada angket berbentuk negatif dan positif Untuk item
positif bagi responden yang memilih alternatif jawaban a diberi nilai 5, b (4), c (3) d (2) e
(l). Sedangkan untuk item negatif sebaliknya, dengan mengacu pada teknik skor tersebut,
maka akan diperoleh skor ideal tertinggi adalah 20 x 5 = 100 dan skor terendah
adalah 20 x 1 = 20.
Hasil dan Pembahasan
Dari penelitian dan pembabasan tentang minat belajar siswa SD Xpada
bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan hubunganya dengan akhlak siswa
terhadap orang tua dirumah, maka didapatkan hasilsebagai berikut:Berdasarkan hasil
perhitungan skor rata-rata minat belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama
Islam (PAI) yaitu sebesar 3,00, angka rata-rata tersebut berada pada interval 2,5-3,5
dengan kualifikasi cukup. Kendati demikian bila melihat spesifikasi jawaban
responden ternyata ada 191 jawaban responden yang memilih alternatif jawaban a:
(191x5 = 995) lebih banyak dari jumlah yang memilih alternatif jawaban e:
(176x1 = 176). Hal ini mengandung pengertian bahwa minat belajar siswa pada
bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD X adalah cenderung tinggi bila dilihat
dari spesifikasi jawaban responden terhadap 20 item angket.Hasil perhitungan untuk
ahlak, menunjukan angka rata-rata 2,97 yang berada pada rentang interval 2,5-3,5 dari
rentang nilai terendah 0,5 dan rentang nilai tertinggi 5,5. Adapun kualifikasi nilai rata-
rata tersebut adalah sedang. Artinya akhlak siswa SD X terhadap orang tua dirumah
tidak termasuk kualifikasi rendah, tetapi sedang atau cukup.Hal ini didukung oleh 303
dan 282 jawaban responden yang memilih alternatif jawaban b, dan c dari
1.300 jawaban responden atau mencapai 45% yakni 585 dari 1.300 jawaban responden.
Hanya saja bila melihat spesifikasi jawaban responden ternyata 209 responden memilih
alternatif jawaban a (209x5 = 1.045) lebih besar dari jumlah responden yang
memilih alternatif jawaban e (175x1 =175). Perbandingan antara dua kelompok
tersebut mengandung arti bahwa akhlak siswa SD Xterhadap orang tua dirumah
cenderung berkualifikasi baik.Kadar tinggi rendahnya korelasi atau hubungan antara
minat belajar pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak
siswa terhadap orang tua dirumah adalah sebesar 0,65. Angka tersebut tergolong
tinggi.Adapun uji signifikansi korelasi digunakan untuk menenukan apakah angka
memenuhi kriteria signifikan atau tidak. Data dikatakan signifikan apabila t hitung
lebih besar dari t tabel. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
angka t sebesar 6,79 dan angka t tabel sebesar 1,6695. Dengan demikian data
tentang hubungan kedua variabel memiliki korelasi signifikan karena ketentuan t
hitung lebih besar dari t tabel terpenuhi. Hal ini pun mengandung arti bahwa hipotesis
nol yang menyatakan tidak adanya hubungan antara minat belajar pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak siswa ditolak, sedangkan hipotesis
kerja yang mengatakan semakin tinggi minat belajar pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) maka semakin baik pula akhlak siswa
diterima.Sedangkan kadar pengaruh minat belajar pada bidang studi Pendidikan
Agama Islam terhadap akhlak mereka terhadap orang tua dirumah telah dihitung dengan
mencari angka derajat tidak adanya pengaruh dan derajat tinggi rendahnya pengaruh
minat belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak
mereka terhadap orang tua dirumah. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
5
http://matriks.greenvest.co.id
diperoleh angka derajat pengaruh sebesar 24% dan derajat tidak adanya pengaruh
sebesar 76%. Angka tersebut mengandung arti bahwa akhlak siswa terhadap orang
tua dirumah dipengaruhi oleh minat belajar mereka pada bidang studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) sebesar 24%.
Dengan diperolehnya gambaran empirik tentang minat belajar siswa SD X
pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan hubungannya dengan akhlak
mereka terhadap orang tua di rumah. Maka hal itu setidaknya akan membawa
implikasi yaitu siswa SD X memiliki minat belajar yang cukup pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu para guru Sekolah Dasar X khususnya
guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) harus berupaya meningkatkan
minat belajar siswanya sehingga akhlak mereka akan semakin baik terhadap orang tua di
rumah. Diketahui bahwa akhlak siswa SD X terhadap orang tua di rumah tergolong
cukup. Oleh karena itu, para guru dan orang tua harus terus berupaya untuk membina
moral dan mental mereka terutama melalui Pendidikan Agama Islam di sekolah dan di
rumah. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa SD X pada
bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak mereka terhadap orang tua
dirumah. Konsekuensi logisnya setiap siswa yang memiliki minat belajar yang
tinggi.Pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI), maka akan memiliki akhlak
yang baik terhadap orang tua di rumah. Oleh karena itu meningkatkan minat belajar
siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki akhlak siswa terhadap orang tua di rumah
Kesimpulan
Berdasarkan pemikiran yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu maka
secara teoiitik dapat diduga bahwa ada keterkaitan antara minat belajar siswa pada bidang
studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan akhlak mereka terhadap orang tua dirumah,
dengan demikian penulis dapat mengajukan Hipotesis “Semakin besar minat belajar
dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) semakin baik pula akhlak mereka
terhadap orang tua dirumah. Sebaliknya semakin kecil minat belajar dalam bidang studi
Pendidikan Agama Islam maka semakin buruk pula akhlak mereka terhadap orang tua
dirumah”.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut penulis menggunakan uji
korelasioner, maka variabel minat belajar disebut variabel pertama (independen)
digunakan dengan simbol: X, dan akhlak siswa terhadap orang tua dirumah sebagai
variabel deviden dengan simbol: Y.
Adapun teknis pengujian yang penulis lakukan ialah dengan membandingkan harga
(f) hitung dengan (t) tabel. Prinsisp yang digunakan dengan tarap signifikan 5% jika
harga (f) hitung lebih kecil dari harga Y tabel maka hipotesis tidak diterima, sedangkan
dalam keadaan lain, hipotesis tidak ditolak, dengan kata lain penolakan hipotesis Not
menunjukan adanya hubungan minat belajar siswa dalam bidang Studi Pendidikan
Agama Islam (PAI) dengan akhlak siswa terhadap orang tua dirumah.
Bibliografi
Afriani, Dian A. (2019). Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Lingkungan
Keluarga, Sekolah Dan Masyarakat. Zirah, 1(1), 99105.
Burga, Muhammad Alqadri. (2019). Hakikat Manusia Sebagai Makhluk
Pedagogik. Al-Musannif, 1(1), 1931.
Daradjat, Zakiah. (2017). Ilmu pendidikan islam.
de Carvalho, Mário Santiago. (2003). Ontologia da condição Feminina em
Bernardo de Claraval. Revista Filosófica de Coimbra-N, 24, 305328.
Minat Belajar Siswa pada Bidang Studi PAI Korelasinya
dengan Akhlakul Karimah pada Orang Tua
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
6
Depdiknas. (2007). Materi sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMP. Jakarta: Depdiknas.
Djatnika, Rahmat. (1996). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Pustaka Panji Mas.
Hamalik, Oemar. (2006). Manajemen pengembangan kurikulum. Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja ….
Hanafi, Ahmad. (2020). Kecenderungan Anak Bermain Gawai Hubungannya
Dengan Motivasi Dan Prestasi Belajar. Edubase: Journal of Basic
Education, 1(1), 3040.
Khaliq, Abd. (2017). Pendidikan Karakter dalam Perspektif Kitab Ayyuhal
Walad, Konstruksi Pemikiran Imam Al-Ghazali. AL-IBRAH, 2(1), 88112.
Maesaroh, Siti. (2013). Peranan metode pembelajaran terhadap minat dan prestasi
belajar pendidikan agama Islam. Jurnal Kependidikan, 1(1), 150168.
Mn, Hurlock. (1988). Personality development. Tata McGraw-Hill Education.
Rahman, Boy Permana, & Sukur, Abdul. (2019). Penerapan Permainan pada
Pemanasan dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP YP
LPII Cakung. Jurnal Olahraga Rekreasi, 1(1), 7984.
Riyadi, E. K. A. Sugeng. (2019). Konsep Pendidikan Islam dalam
Mengembangkan Fitrah Beragama Manusia. Lampung: UIN Raden Intan.
Sarifa, Fitri. (2017). Pola Pembinaan Minat Belajar Siswa pada Madrasah Aliyah
Swasta Boarding School di Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh. UIN
AR-Raniry Banda Aceh.
Slameto, Drs. (1991). Belajar dan Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty. (1984). Psikologi pendidikan: landasan kerja pemimpin
pendidikan. PT. Bina Aksara.
Sutiyono, Agus. (2016). Ilmu Ladunni dalam Perspektif al-Ghazali. Nadwa, 7(2),
310320.
Tamrin, M. Isnando. (2018). Pendidikan Non Formal Berbasis Masjid Sebagai
Bentuk Tanggung Jawab Umat dalam Perspektif Pendidikan Seumur Hidup.
Menara Ilmu, 12(1).
Umi, Kulsum. (2019). Metode Pelaksanaan Pembelajaran PAI untuk Peserta
Didik Muslim di Small Non Muslim Widya Bhakti Semarang Tahun Ajaran
2018/2019. Semarang: Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Ya’kub, Hamzah. (1993). Etika Islam Pembinaan Akhlaqul Karimah (Suatu
Pengantar). Bandung: CV Diponegoro.
Yunita, Yuyun. (2017). Pelaksanaan Pendidikan Islam pada Anak Usia Pra
Sekolah. Jurnal I’tibar, 1(2), 100112.
Yuristia, Adelina. (2018). Pendidikan Sebagai Transformasi Kebudayaan.
IJTIMAIYAH Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya, 2(1).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.