Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
7
http://matriks.greenvest.co.id
TANGGAPAN SISWI MEMAKAI BUSANA JILBAB DI SEKOLAH
HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI MEREKA MEMAKAI JILBAB
SEHARI-HARI
Ita Lailasari
Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon Jawa Barat, Indonesia
Email: italailasari082@gmail.com
Diterima:
8 April 2019
Direvisi:
7 Mei 2019
Disetujui:
5 Juni 2019
Abstrak
Agama Islam merupakan agama yang diakui di negara kita dan
merupakan agama mayoritas dianut oleh penduduk negara Indonesia.
Penelitian ini memakai metode deskriptif, karena metode ini
dianggap sesuai untuk menggali atau mengungkap serta menganalisis
fenomena yang terjadi pada saat sekarang. Sampel yang diambil
sebanyak 42 orang siswi, sedangkan teknik pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara wawancara, penyebaran angket dan studi
kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis parsial
dan korelasioner. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa realitas
yang terjadi adalah tanggapan siswi tentang memakai busana jilbab
ke sekolah hubungannya dengan motivasi mereka memakai jilbab
sehari-hari, termasuk dalam kategori baik karena beda dalam 3,6
4,5, serta realitas perilaku siswi dilihat dari motivasi mereka
memakai busana jilbab sehari-hari termasuk kategori baik karena
berada dalam interval 3,6 4,5 dan korelasinya variabel X dengan
variabel Y dan nilai koefesien / korelasi yang didapat sebesar 0,34.
ini menunjukkan hubungan sedang/cukup, dan derajat pengaruh
variabel Y sebesar 9%, artinya masih ada 91% lagi motivasi siswi
untuk memakai jilbab sehari-hari.
Kata kunci: Siswi; Jilbab; Motivasi
Abstract
Islam is a recognized religion in our country and is the majority
religion embraced by the people of Indonesia. This study uses
descriptive methods, because this method is considered appropriate
to explore or uncover and analyze the phenomena that occur at this
time. The samples were taken by 42 students, while the data
collection techniques were conducted by interviewing, disseminating
questionnaires and literature studies. The data analysis used is
partial and correlational analysis. The results showed that the reality
of what happened was the response of schoolgirls about wearing
hijab to school in relation to their motivation to wear the hijab
everyday included in the category of good because it differs in 3.6
4.5, as well as the reality of the behavior of students judging by their
motivation to wear hijab everyday belongs to the category of good
because it is in intervals of 3.6 4.5 and the correlation of variable
X with variable Y and coefesien / correlation value obtained by 0.34.
this indicates a moderate/moderate relationship, and a variable Y
degree of influence of 9%, meaning there is still another 91%
motivation for students to wear the hijab everyday.
Keywords: Schoolgirls; Hijab; Motivation
Tanggapan Siswi Memakai Busana Jilbab di Sekolah
Hubungannya dengan Motivasi Mereka Memakai Jilbab
Sehari-Hari
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
Ita Lailasari
8
Pendahuluan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan dibekali berbagai potensi
dan kemampuan dasar (Burga, 2019). Semua itu tidak dapat tumbuh dan berkembang
dengan sendirinya, melainkan dengan adanya upaya individual, adapun upaya
yang perlu dilaksanakan yaitu melalui pendidikan (Azhar & Sa’idah, 2017).
Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Hanafi, 2018) yang menyatakan bahwa
potensi yang dimiliki manusia akan kurang bermakna dalam kehidupan kalau tidak
dikembangkan melalui kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan merupakan sasaran yang harus dicapai dalam setiap
kegiatan pendidikan (Saihu, 2019). Berdasarkan rumusan di atas, tujuan pendidikan
nasional yang utama pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Judiani,
2010). Bertakwa berarti menjalankan segala perintah agama dan menjauhi
larangannnya (Oktapian, 2018). Berkaitan dengan kebebasan menjalankan ajaran
agama, pemerintah telah menjamain setiap pemeluk agama dalam melaksanakan
perintah agama yang dianutnya (Mudzhar, 2010). Berdasarkan pada pengertian
tersebut bahwa apa yang diterima oleh panca indra dapat disebut dengan tanggapan
(Syaparuddin & Elihami, 2020).
Adapun menurut (Suryabrata, 1982) bahwa tanggapan adalah bayangan yang
tinggal dalam ingatan setelah melakukan pengamatan. Dari pendapat itu dapat
dipahami bahwa yang dimaksud tanggapan adalah bayangan berupa kesan-kesan
yang ada dalam ingatan seseorang yang hasil dari pengamatan terhadap suatu objek
dan objek tersebut sudah lepas dari ruang dan waktu pengamatan, dalam setiap
pengamatan sudah berlangsung (Ma’aruf & Arief, 2016).Tanggapan adalah bayangan
yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan (Muhsin, 2019) kesan tersebut
menjadi kesadaran yang dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan konteks
pengalaman waktu sekarang serta antisipasi kesadaran untuk masa yang akan datang.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa tanggapan merupakan kesan atau
gambaran suatu objek yang kabur dan tidak begitu jelasserta tidak terikat oleh ruang dan
waktu (Muthmainnah, 2018). Menurut (Nurfitri, 2015) tanggapan yang muncul ke dalam
kesadaran dapat dukungan ataurintangan dari tanggapan lain. Dukungan terhadap
tanggapan akan muncul rasa senang yang dapat dinyatakandalam bentuk tanggapan
positif (Wulansari, 2012). Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa tanggapan
muncul karena adanya respon terhadap stimulus yang dihasilkan bisa berupa respon baik
dan respon buruk (Milah, 2015). Dengan kata lain tanggapan terhadap suatu objek
bisa positif dan bisa negatif yang terwujud dalam bentuk perhatian dan perasaan.
Adapun indikasi orang memilikiperasaan senang terhadap suatu objek yaitu mau
menerima, mengambil dengan baik, menghargai dan mendalami objek tersebut (Syah,
1995). Dengan pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa tanggapan positif (senang)
menunjukkan menerima, menyetujuidan melaksanakan dan tanggapan negatif (tidak
senang) menunjukkan penolakan dan tidak melaksanakan (Arifin, 2020). Oleh karena itu,
indikator tanggapan dalam bentuk positif adalah melaksanakan, merespon dan
menaati, sementara dalam bentuk negatif adalah tidak melaksanakan, menghiraukan dan
mengolah kecenderungan untuk mempertahankan rasa senang (positif) atau
menghilangkan rasa tidak senang (negatif), atau memancing bekerjanya kekuatan
kehendak atau kemauan, sedangkan kehendak atau kemauan ini merupakan penggerak
untuk meraih motivasi.
Motivasi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Demikian
halnya bahwa motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar siswa,
baik di dalam kelas atau di luar kelas, baik dalam hal mengerjakan tugas-tugas yang
Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
9
http://matriks.greenvest.co.id
diberikan guru atau memecahkan masalah persoalan-persoalan pribadi Sehingga dapat
diketahui bahwa motivasi memiliki fungsi sebagai penggerak bagi seseorang untuk
melakukan kegiatan. Adapun fungsi motivasidalam hal menumbuhkan kesadaran siswa
untuk memakai jilbab dalam aktivitas di sekolah, dalam diamati dari penjelasan yaitu
motivasi mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
Bagi siswa, motivasi untuk memakai jilbab akan mendorong siswa untuk
senantasa menjalankan ajaran agama dan tuntutan agama islam dalam aktivitas sehari-
hari, baik di sekolah atau di rumah. Itu semua sebagai bukti keberhasilan proses
pendidikan dalam segi pendidikan agama islam, yang pada akhirnya merupakan
pencapaian dari tujuan pendidikan nasional yaitu motivasi menentukan arah perbuatanke
arah tujuan yang akan dicapai (Suardi, 2018). Telah dijelaskan di atas bahwa tujuan
pendidikan di Indonesia diantaranya adalah terbentuknya manusia yang beriman dan
bertakwa (Karimah, 2018). Dengan demikian motivasi untuk memakai jilbab berkaitan
erat dengan pembentukanmanusia yang beriman dan bertakwa dan menjalankan
ajaran agama merupakan bukti ketakwaan (Istiqomah, 2019).
Motivasi penting artinya dalam menyeleksi suatu perbuatan yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan tepat untuk mencapai tujuan.
Dengan motivasi untuk memakai jilbab, akan mengarahkan langkahnya untuk berlaku
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan tidak akan melakukan hal-hal
menyimpang dari pihak kegiatan tersebut, bahkan aakan terhindar dari perbuatan
yang akanmenghandar tercapainya tujuan. Motivasi penting artinya dalam
menyeleksi suatu perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan dan tepat untuk mencapai tujuan. Dengan motivasi untuk memakai
jilbab, akan mengalahkan yang lainnya untuk berlaku sesuai dengan tujuan yang
diterapkan dan tidak akan melakukan hal-hal menyimpang dari pihak kegiatan
tersebut bahkan akan terhindar dari perbuatan yang akan menghambat tercapainya
tujuan.Dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat berguna
untuk menggerakkan, mengarahkan dan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Sehingga sesuai denganpenjelasan terdahulu, bahwa di dalam diri siswa dua
jenis motivasi yang dominan, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Sedangkan untuk menumbuhkan motivasi agar siswa mau memakai jilbab,
hendaknya ditumbuhkan motivasi intrinsik sebab dengan motivasi ini lebih melekat
dalam diri siswi atau tidak akan mudah digoyahkan oleh pengaruh luar dan akan
lebih tegar dalam menghadapi tantangan dan hambatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui lebih jauh tanggapan siswi tentang memakai busana jilbab ke
sekolah, motivasi siswi untuk memakai jilbab sehari-hari, dan tanggapan siswa
memakai busana jilbab ke sekolah hubungannya dengan motivasi mereka untuk
memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
a) Analisis parsial
Analisis parsial terhadap masing-masing indikator dalam variabel ini,
dengan menggunakan rumus sebagai berikut: M = Fy : N
b) Persamaan regresi
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data hasil persamaan linier regresi
untuk variabel X dan variabel Y, sebesar 28, 10 + 0,49x
Tanggapan Siswi Memakai Busana Jilbab di Sekolah
Hubungannya dengan Motivasi Mereka Memakai Jilbab
Sehari-Hari
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
Ita Lailasari
10
c) Analisis Korelasi
Untuk menghitung derajat hubungan kedua variabel berdistribusi normal dan
regresinya linier, maka penulis menggunakan rumus product moment.
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil uji normalitas terhadap kedua variabel yang diteliti tersebut,
keduanya berdistribusio normal, untuk analisis regresinya linier. Adapun rincian
lengkapnya akan diuraikan di bawah ini:
a) Analisis Regresi Persamaan regresi
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data hasil persamaan linier regresi
untuk variabel X dan variabel Y, sebesar 28, 10 + 0,49x. Hasil Uji Linieritas regresi
Berdasarkan hasil perhitungan data bahwa F hitung sebesar 0,25 dan F daftar sebesar
2,20 (F hitung < F daftar). Dengan demikian dapat diinterprestasikan bahwa antara
variabel X dengan variabel Y beregresi linier.
b) Analisis Korelasi
Untuk menghitung derajat hubungan kedua variabel berdistribusi normal dan
regresinya linier, maka penulis menggunakan rumus product moment. Dari
pendekatan ini koefisien korelasi sebesar 0,40. Angka korelasi ini signifikan
pada taraf signifikansi 5% yang dinilai t hitungnya sebesar 2,84 lebih besar
dari t daftar sebesar 1,68. Hal ini dapat hubungan meyakinkan antara
tanggapan siswa tentang memakai busana jilbab setiap hari ke sekolah berarti
hipotesis ini kategori cukup, karena berada pada interval 0,40 0,60. Di lihat
dari arahnya yang positif maka semakin tinggi tanggapan siswa tentang
memakai busana jilbab ke sekolah, akan semakin tinggi pula motivasi mereka
dalam hal memakai jilbab sehari-hari, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan
hasil perhitungannya dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel X dan Y
sebesar 9%. Hal ini menggambarkan bahwa setiap peningkatan tanggapan siswa
tentang memakai busana jilbab ke sekolah 9% terhadap motivasi mereka
memakai jilbab sehari-hari, sebaliknya diperoleh 91% ada faktor lain yang
memengaruhi motivasi mereka dalam hal memakai jilbab sehari-h.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, penulis mengambil
kesimpulan yaitu realita tanggapan siswa tentang memakai busana jilbab ke sekolah yang
meliputi indikator tanggapan positif (menaati, merespon, melaksanakan, dan menyutujui)
dan tanggapan negatif (penolakan, tidak melaksanakan, dan menghiraukan). Secara
kuantitatif ditunjukan dengan angka rata-rata 3,98. Hal ini menunjukkan
bahwa tanggapan siswa tentang memakai busana jilbabke sekolah berkualikasi
tinggi, karena berada pada skala interval antara 3,5 -4,5. Realitas motivasi mereka
memakai jilbab sehari-hari yang meliputi indikator, durasi kegiatan, frekuensi
kegiatan, ketabahan dan keuletan, pengabdian dan pengorbanan, arah sikap terhadap
sasaran kegiatan .Secara kuantitatif ditujukan dengan angka rata-rata 3,82, hal ini
menunjukkan bahwa motivasi mereka memakai jilbab sehari-hari berkualifikasi
tinggi, sebab berada apda interval 3,5-4,5. Realitas hubungan antara tanggapan siswa
tentang memakai busana jilbab ke sekolah dengan mereka memakai jilbab sehari-hari
sebesar 0,41. Angka ini berkualifikasi cukup, karena berada pada interval 0,40 -0,60.
Dan angka ini termasuk signifikasi artinya ada keterkaitan antara kedua variabel
penilitian. Hasil uji korelasi diketahui t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,84 >
1,68. Adapun pengaruh tanggapan siswa tentang memakai busana jilbab ke sekolah 9%
Vol. 1, No. 1, Juli 2019
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
11
http://matriks.greenvest.co.id
dan sekitar 91% masih ada faktor lain yang motivasi mereka dalam hal memakai jilbab
sehari-hari.
Bibliografi
Arifin, Arizal. (2020). Tanggapan siswa terhadap pembiasaan Salat Duha hubungannya
dengan disiplin belajar mereka penelitian pada siswa kelas VIII SMPN 1 Cileunyi.
Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Azhar, Khoirul, & Sa’idah, Izzah. (2017). Studi analisis upaya guru Akidah Akhlak
dalam mengembangkan potensi nilai moral peserta didik di MI Kabupaten Demak.
Al-TA’DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 10(2).
Burga, Muhammad Alqadri. (2019). Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Pedagogik. Al-
Musannif, 1(1), 1931.
Hanafi, Halid. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Deepublish.
Istiqomah. (2019). Pengaruh Motivasi Berjilbab terhadap Sikap Keberagamaan Siswi
SMA Gajah Mada Bandar Lampung. UIN Raden Intan Lampung.
Judiani, Sri. (2010). Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar melalui
penguatan pelaksanaan kurikulum. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(9),
280289.
Karimah, Ummah. (2018). Pondok Pesantren dan Pendidikan: Relevansinya dalam
Tujuan Pendidikan. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan
Tarbiyah, 3(1), 137.
Ma’aruf, Zainal, & Arief, Andi M. Rifiyan. (2016). Tanggapan Pengunjung Tentang
Fasilitas Street Furnitures di Kawasan Wisata Hapanasa Kabupaten Rokan Hulu.
Riau University.
Milah, Cecep Saepul. (2015). Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Metode Card Sort
Hubungannya dengan Motivasi Belajar Mereka pada Mata Pelajaran Alquran
Hadis (Penelitian Pada Siswa Kelas IX MTs Talagasari Kota Tasikmalaya). STAI
Tasikmalaya.
Mudzhar, M. Atho. (2010). Pengaturan Kebebasan Beragama dan Penodaan Agama di
Indonesia dan Berbagai Negara. Makalah, Disampaikan Pada Kajian Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor, 140.
Muhsin, Muhsin. (2019). The Effect of The Head Master of Principal’s Democratic
Leadership Style on Motivation of Teacher Work in State of Madrasah Aliyah,
Tapaktuan. Budapest International Research and Critics in Linguistics and
Education (BirLE) Journal, 2(1), 164180.
Muthmainnah, Lailiy. (2018). Tinjauan Kritis terhadap Epistemologi Immanuel Kant
(1724-1804). Jurnal Filsafat, 28(1), 7491.
Nurfitri, Nurfitri. (2015). Tanggapan siswa terhadap penggunaan media animasi Syamil
dan Dodo hubungannya dengan akhlak mereka dalam kehidupan sehari-hari:
penelitian di SMP Al-Islam Cilengkrang I, Cisurupan Kota Bandung. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
Oktapian, Anggi. (2018). Urgensi Zikir Dalam Kajian Tarekat Syattariyah (Study Di
Mushollah Dinul Haqiqin) Jalan Baru Kecamatan Curup Kota Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu. IAIN Curup.
Saihu, Saihu. (2019). Konsep Manusia dan Implementasinya dalam Perumusan Tujuan
Pendidikan Islam Menurut Murtadha Muthahhari. Andragogi: Jurnal Pendidikan
Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197217.
Suardi, Moh. (2018). Belajar & pembelajaran. Deepublish.
Suryabrata, Sumadi. (1982). Psikologi Belajar. Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, Jakarta.
Tanggapan Siswi Memakai Busana Jilbab di Sekolah
Hubungannya dengan Motivasi Mereka Memakai Jilbab
Sehari-Hari
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
Ita Lailasari
12
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru. Bandung:
Rosdakarya.
Syaparuddin, Syaparuddin, & Elihami, Elihami. (2020). Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Video pada Pembelajaran PKn di Sekolah Paket C. Jurnal Edukasi
Nonformal, 1(1), 187200.
Wulansari, Ratna. (2012). Tanggapan siswa terhadap metode ceramah hubungannya
dengan hasil belajar mereka pada mata pelajaran IPS: Penelitian di kelas IV MI
Muhammadiyah Rancaekek Bandung. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.