Vol. 1, No. 2, Januari 2020
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
34
http://matriks.greenvest.co.id
TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBINAAN DISIPLIN BELAJAR
ANAK DI RUMAH HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PAI
Abdullah
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Jawa Barat, Indonesia
Email: Abdullahkhudori62@gmail.com
Diterima:
7 Oktober 2020
Direvisi:
7 November
2020
Disetujui:
8 Desember
2020
Abstrak
Penelitian ini bertolak dari asumsi teoritik yang menyatakan bahwa
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI ditentukan oleh
tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar anak di rumah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan iswa terhadap
pembinaan disiplin belajar anak di rumah dengan prestasi belajar.
Untuk membuktikan hipotesis tersebut diadakan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini 60 siswa
SMP 2 Solokanjeruk Kab. Bandung. Sedangkan teknik pengumpulan
datanya dilakukan observasi, wawancara, angket, tes dan studi
kepustakaan. Kemudian untuk menganalisis datanya digunakan dua
pendekatan yaitu analisis varsial dan analisis korelasi dan
menghasilkan dua variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak
normal, karena berdistribusi tidak normal maka tidak perlu dianalisis
linieritas regresinya dan digunakan korelasi spearman. Berdasarkan
hasil perhitungan variabel X (tanggapan siswa terhadap pembinaan
disiplin belajar anak di rumah) termasuk kategori cukup. Dan hasil
perhitungan variabel Y (prestasi belajar mereka di sekolah) termasuk
kategori cukup.
Kata kunci: Pembinaan; Disiplin; Prestasi; Belajar
Abstract
This research departs from theoretical assumptions that states that
students' learning achievement in PAI subjects is determined by
students' responses to fostering children's learning disciplines at
home. This study aims to find out the response of iswa to fostering
children's learning discipline at home with learning achievements.
To prove the hypothesis, research was conducted using descriptive
methods. The population of this study was 60 students of SMP 2
Solokanjeruk Kab. Bandung. While the data collection techniques
are conducted observations, interviews, questionnaires, tests and
literature studies. Then to analyze the data used two approaches
namely varsial analysis and correlation analysis and produce two
variables X and variable Y distribution is abnormal, because it is not
normal distribution it does not need to be analyzed linearity
regression and used spearman correlation. Based on the results of
the calculation of variable X (students' response to fostering the
discipline of learning children at home) belongs to the category of
sufficient. And the results of the calculation of variable Y (their
learning achievements in school) belong to the category enough.
Keywords: Coaching; Discipline; Achievement; Study
Tanggapan Siswa Terhadap Pembinaan Disiplin Belajar
Anak di Rumah Hubungannya dengan Prestasi Belajar
pada Mata Pelajaran PAI
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
35
Pendahuluan
Disiplin merupakan suatu sikap mental yang menunjukan kesediaan (Nurrofi,
2012) dan kemauan untuk mentaati dan mematuhi serta melaksanakan suatu peraturan,
ketentuan dan nilai-nilai serta kaidah-kaidah yang berlaku (Siregar, 2018). Dengan
demikian orang yang berdisiplin adalah orang yang bekerja secara teratur, bertanggung
jawab terhadap apa yang ditugaskan dan dapat dipercaya (Rojak, 2010). Disiplin dalam
bekerja sangat mempengaruhi kinerja karena dengan disiplin maka seseorang karyawan
(Faslah & Savitri, 2013) memiliki rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya (Rahmita, 2018). Apabila pegawai suatu instansi memiliki tingkat
disiplin yang tinggi, maka kualitas kerja pegawai akan mengalami peningkatan. Selain
displin kerja, motivasi juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Setiawan, 2013).
Motivasi merupakan keinginan untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
organisasi (Kadarisman, 2012).
Sikap disiplin bukanlah dibawa sejak lahir, tetapi sangat dipengaruhi oleh faktor
pendidikan yang diperoleh dari rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat (Astutiria,
2017). Keluarga dan orang tua merupakan faktor dominan dan tempat pendidikan yang
pertama bagi anak (Chotima, 2015) oleh karena itu bimbingan orang tua dalam
pembinaan disiplin anak, termasuk disiplin waktu belajar sangat menentukan sekali
(Wulandari, Zikra, & Yusri, 2017). Anak harus diajarkan untuk memiliki sikap-sikap
positif agar mereka berhasil dalam prestasi belajar di sekolahnya (Surya, 2010). Sejak
awal masuk sekolah anak harus dibantu agar memiliki waktu belajar yang tetap dan
cukup (Santani, 2017). Mengamati terlebih dahulu pola kehidupan anak, pukul berapa
anak tampak mengantuk dan biasanya tidur (Sulastri & Zuliarso, 2011), pukul berapa
anak tampak segar. Apakah ada kegiatan khusus (misalnya menonton TV tertentu, ikut
kegiatan olah raga tertentu dan sebagainya) yang secara teratur pasti anak lakukan,
kemudian atur jadwal kegiatannya. Sebaiknya kegiatan belajar dilakukan pada waktu
anak masih segar dan pikirannya tidak terganggu oleh godaan berbagai kegiatan yang
tidak dapat dilakukan karena waktu berdekatan, agar kegiatan belajar anak juga dapat
dilakukan pada waktu yang sama (Sulastri & Zuliarso, 2011) . Waktu belajar yang tetap
itu akan membuat anak merasa lebih ringan memulai kegiatan belajar karena merupakan
hal kebiasaan sehari-hari. Pada waktu tertentu, anak merasa harus memegang buku
pelajarannya sama seperti anak terbiasa merasa lapar dan harus makan pada waktu-waktu
tertentu.
Pembinaan disiplin dalam belajar ini sebaiknya dimulai sejak dini dari mulai anak
mengenal dunia, karena penanganan disiplin dini itu akan menjadi dasar penerapan
disiplin untuk waktu selanjutnya. Anak yang telah berdisiplin akan terlihat antara lain
dalam kegiatannya sehari-hari. Disiplin dalam kehidupan sehari-hari diperlukan dengan
cara: membiasakan hidup yang teratur; mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah dijadwalkan serta tempat yang telah disediakan dan memiliki pola berpikir logis.
(Sukardi, 1983).
Dalam hal ini sering ditemukan sikap orang tua yang tidak memperhatikan
kegiatan anaknya, terutama waktu belajarnya di rumah. Orang tua terkadang sibuk
dengan urusannya yang lain. Namun demikian orang tua selalu menuntut agar anaknya
memperoleh prestasi yang baik dalam belajar, padahal untuk membentuk seorang anak
yang cerdas atau berprestasi tidak hanya dilakukan oleh pihak sekolah, tetapi peran orang
tua lebih utama untuk menyikapi masalah ini.
Menerapkan sikap disiplin waktu belajar kepada anak, merupakan salah satu sikap
mendidik agar anak menjadi terbiasa dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
tugasnya. Maka dalam mendidik anak merupakan kewajiban yang harus dilakukan orang
tua ketika berada di rumah.
Vol. 1, No. 2, Januari 2020
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
36
http://matriks.greenvest.co.id
Prestasi yang dapat dicapai anak, adalah dambaan setiap orang tua. Namun, jalan
untuk mencapai cita-cita itu tidaklah mudah, harus ada usaha yang dilakukan oleh semua
pihak yang terlibat, dalam hal ini peran orang tua jelas tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan hasil pendahuluan, didapatkan informasi dari guru bidang studi
Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Solokanjeruk Kab. Bandung, bahwa sebagian anak
telah melaksanakan pembinaan disiplin belajarnya di rumah. Namun penerapan disiplin
belajar yang dilakukan siswa di rumah tidak memperoleh hasil yang menggembirakan.
Prestasi belajar siswa dalam bidang studi PAI tersebut relatif rendah, belum sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti dari jumlah keseluruhan siswa kelas I sampai
VI, frekuensi mengikuti kegiatan KBM mata pelajaran PAI cukup rendah yakni sekitar
40% siswa memiliki nilai di bawah 7.
Banyak hal yang menyebabkan seorang anak memiliki prestasi belajar rendah,
seperti malas belajar, sering nonton TV dengan tidak menghiraukan waktu belajar dan
bermain membuang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Semua itu membuat anak
lupa akan waktu belajar, otomatis hal tersebut mempengaruhi prestasi yang diperoleh si
anak. Maka disinilah perlunya pembinaan disiplin belajar anak di rumah.
Menurut (Hasbullah, 2009) bahwa peranan keluarga sebagai satu kesatuan hidup
bersama, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak
mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih sayang, hubungan antara pribadi,
kerjasama, serta disiplin tingkahlaku yang baik.
Secara umum (Hasbullah, 2009) mengatakan bahwa tanggung jawab pendidikan
yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak yaitu memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk
dilaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum dan perawatan, agar ia dapat
hidup berkelanjutan, melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah
maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya, mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupannya kelak, dan membahagiakan anak untuk dunia dan
akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah.
Orang tua hendaknya berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya (Diadha, 2015). Selain
itu orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar
kepada anaknya (Wahidin, 2020).
Di sekolah hasil belajar dinyatakan dengan angka-angka (nilai) dalam semua mata
pelajaran yang diberikan. Jadi bentuk angka-angka (nilai) ini merupakan lambang untuk
prestasi atau hasil belajar siswa. Dengan demikian orang tua harus memperhatikan
sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman dan menghargai
segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukan kerjasama dalam mengarahkan
cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya tidak disita waktu anak dengan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Orang tua harus memotivasi dan membimbing
anak dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yan bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya kebiasaan disiplin
dari dalam diri sendiri serta motivasi dalam meningkatkan semangat belajar.
Metode Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini mencakup data kuantitatif yang
merupakan data pokok dan data kualitatif yang merupakan data tambahan (Mumtaz,
2017). Data kuantitatif bersumber dari hasil pengumpulan data melalui teknik angket
(Sugiyono, 2018). Sedangkan data kualitatif bersumber dari data hasil observasi dan
wawancara (Gunawan, 2013). Pelaksanaan penelitian dipusatkan di SMPN 2
Tanggapan Siswa Terhadap Pembinaan Disiplin Belajar
Anak di Rumah Hubungannya dengan Prestasi Belajar
pada Mata Pelajaran PAI
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
37
Solokanjeruk Kab. Bandung. Alasan penulis melaksanakan penelitian di lokasi ini karena
belum ada yang meneliti, terdapat permasalahan dengan objek yang diteliti, tersedia data-
data dan sumber data yang dibutuhkan.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Solokan Jeruk Kab. Bandung
kelas VII sampai IX yang berjumlah 411 orang. Untuk memenuhi prinsip proporsional
dan mewakili populasi, maka diambil 14,5% dari total populasi. Artinya sampel
penelitian ini adalah 14,5% x 411 = 59,5% dibulatkan menjadi 60%.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan
pendekatan kuantitatif karena penelitian ini akan menguji hipotesis apakah tanggapan
siswa sebagai variabel X mempunyai hubungan dengan prestasi belajar siswa sebagai
variabel Y (Sugiyono, 2002). Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan teknik
wawancara, observasi, angket, tes dan studi kepustakaan.
Dari data yang terkumpul, berupa data-data kuantitatif dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik (Creswell, 2010). Adapun cara pengolahannya dengan
memberikan skala penilaian terhadap tanggapan siswa terkait pembinaan disiplin belajar
anak dirumah dan hubungannya dengan prestasi siswa di sekolah.
Hasil dan Pembahasan
A.
Realitas Tanggapan Siswa terhadap Pembinaan Disiplin Belajar Anak di
Rumah
Dalam upaya mendalami keadaan variabel tanggapan siswa terhadap pembinaan
disiplin belajar anak di rumah (variabel independen), prosedur penarikan datanya
ditempuh dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada 60 siswa SMPN 2
Solokan Jeruk Kab. Bandung sebagai sampelnya. Dalam penyebaran angket ini terdapat
15 item pertanyaan yang disusun secara terstruktur dan disertai alternatif jawabannya.
Angket yang disebarkan berbentuk multiple choise dengan lima alternatif jawaban yaitu a
(Sangat baik), b (Baik), c (Cukup baik), d (Kurang baik) dan e (Tidak baik). Kelima
jawaban tersebut pada bentuk pertanyaan positif memiliki skor 5, 4, 3, 2, dan 1.
Sebaliknya untuk pertanyaan negatif yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5.
Untuk mengetahui variasi skor yang diperoleh siswa, berdasarkan skala penilaian
yang mengacu kepada rentang nilai sebagai berikut :
Tabel 1. Variasi penilaian siswa
Angka
Kategori
0,5 - 1,5
Sangat rendah
1,6 - 2,5
Rendah
2,6 - 3,5
Cukup
3,6 - 4,5
Tinggi
4,6 - 5,5
Sangat Tinggi
Indikator-indikator tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar anak di
rumah mencakup membina dan menciptakan suasana akrab, menyediakan fasilitas
belajar, mengontrol belajar anak di rumah, mengontrol penggunaan waktu belajar anak di
rumah dan membantu dalam mengatasi kesulitan belajar anak di rumah.
Dari keseluruhan responden yang menjawab setiap pertanyaan dalam angket
tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut ini :
1. Analisis Parsial Per-indikator
a. Membina dan Menciptakan Suasana Akrab
Dari indikator di atas, penulis mengajukan tiga buah pertanyaan terdiri dari
nomor 1, 2 dan 3.
Vol. 1, No. 2, Januari 2020
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
38
http://matriks.greenvest.co.id
Tabel 2. Data jawaban angket nomor 1
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
8
a
8x5 = 40
6
b
6x4 = 24
37
c
37x3 = 111
7
d
7x2 = 14
2
e
2x1 = 2
Jumlah
191 : 60 = 3,18
Tabel 3. Data jawaban angket nomor 2
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
34
a
34x5 = 170
10
b
10x4 = 40
12
c
12x3 = 36
3
d
3x2 = 6
1
e
1x1 = 1
Jumlah
253 : 60 = 4,21
Tabel 4. Data jawaban angket nomor 3
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
5
a
5x5 = 25
30
b
30x4 = 120
16
c
16x3 = 48
9
d
9x2 = 18
0
e
0x1 = 0
Jumlah
211 : 60 = 3,51
Dari ketiga item pertanyaan tersebut yang diajukan pada indikator membina dan
menciptakan suasana akrab diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan adalah (3,18 +
4,21 + 3,51) : 3 = 3,63. Nilai tersebut termasuk kualifikasi tinggi karena berada pada
rentang 3,6 4,5. Hal ini berarti tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar
anak di rumah melalui indikator membina dan menciptakan suasana akrab termasuk
tinggi
b. Menyediakan Fasilitas Belajar
Pada indikator di atas, penulis mengajukan tiga buah pertanyaan terdiri dari nomor
4, 5 dan 6.
Tabel 5. Data jawaban angket nomor 4
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
12
a
12x5 = 60
22
b
22x4 = 44
8
c
8x3 = 24
7
d
7x2 = 14
11
e
11x1 = 11
Jumlah
197 : 60 = 3,28
Tanggapan Siswa Terhadap Pembinaan Disiplin Belajar
Anak di Rumah Hubungannya dengan Prestasi Belajar
pada Mata Pelajaran PAI
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
39
Tabel 6. Data jawaban angket nomor 5
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
6
a
6x5 = 30
23
b
23x4 = 92
23
c
23x3 = 69
7
d
7x2 = 14
1
e
2x1 = 2
Jumlah
206 : 60 = 3,43
Tabel 7. Data jawaban angket nomor 6
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
2
a
2x5 = 10
11
b
11x4 = 44
11
c
11x3 = 33
2
d
2x2 = 4
34
e
34x1 = 34
Jumlah
125 : 60 = 2,08
Ketiga item pertanyaan tersebut yang diajukan pada indikator menyediakan
fasilitas belajar diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan adalah (3,28 + 3,43 + 2,08) : 3
= 2,93. Nilai tersebut termasuk kualifikasi cukup karena berada pada rentang 2,6 3,5.
Hal ini berarti tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar anak di rumah
melalui indikator menyediakan fasilitas belajar termasuk cukup.
c. Mengontrol Belajar Anak di Rumah
Dari indikator di atas, penulis mengajukan tiga buah pertanyaan terdiri dari nomor
7, 8 dan 9.
Tabel 8. Data jawaban angket nomor 7
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
3
a
3x5 = 15
26
b
26x4 = 104
15
c
15x3 = 45
15
d
15x2 = 30
1
e
1x1 = 1
Jumlah
195 : 60 = 3,25
Tabel 9. Data jawaban angket nomor 8
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
4
a
4x5 = 20
23
b
23x4 = 92
13
c
13x3 = 39
18
d
18x2 = 36
2
e
2x1 = 2
Jumlah
189 : 60 = 3,15
Vol. 1, No. 2, Januari 2020
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
40
http://matriks.greenvest.co.id
Tabel 10. Data jawaban angket nomor 9
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
3
a
3x5 = 15
16
b
16x4 = 64
23
c
23x3 = 69
13
d
13x2 = 26
5
e
5x1 = 5
Jumlah
181 : 60 = 3,01
Dari ketiga item pertanyaan tersebut yang diajukan pada indikator mengontrol
belajar anak di rumah diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan adalah (3,25 + 3,15 +
3,01) : 3 = 3,13. Nilai tersebut termasuk kualifikasi cukup karena berada pada rentang 2,6
3,5. Hal ini berarti tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar anak di rumah
melalui indikator mengontrol belajar anak di rumah termasuk cukup.
d. Mengontrol Penggunaan Waktu Belajar Anak di Rumah
Pada indikator di atas, penulis mengajukan tiga buah pertanyaan terdiri dari nomor
10, 11 dan 12.
Tabel 11. Data jawaban angket nomor 10
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
6
a
6x5 = 30
22
b
22x4 = 88
15
c
15x3 = 45
13
d
13x2 = 26
4
e
4x1 = 4
Jumlah
193 : 60 = 3,21
Tabel 12. Data jawaban angket nomor 11
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
6
a
6x5 = 30
17
b
17x4 = 68
9
c
9x3 = 27
8
d
8x2 = 16
20
e
20x1 = 20
Jumlah
161 : 60 = 2,68
Tabel 13. Data jawaban angket nomor 12
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
13
a
13x5 = 65
32
b
32x4 = 128
11
c
11x3 = 33
4
d
4x2 = 8
0
e
0x1 = 0
Jumlah
234 : 60 = 3,9
Dari ketiga item pertanyaan tersebut yang diajukan pada indikator mengontrol
penggunaan waktu belajar anak di rumah diperoleh nilai rata-rata secara keseluruhan
adalah (3,21 + 2,68 + 3,9) : 3 = 3,26. Nilai tersebut termasuk kualifikasi cukup karena
berada pada rentang 2,6 3,5. Hal ini berarti tanggapan siswa terhadap pembinaan
Tanggapan Siswa Terhadap Pembinaan Disiplin Belajar
Anak di Rumah Hubungannya dengan Prestasi Belajar
pada Mata Pelajaran PAI
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
41
disiplin belajar anak di rumah melalui indikator mengontrol penggunaan waktu belajar
anak di rumah termasuk cukup.
e. Membantu dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Anak di Rumah
Pada indikator di atas, penulis mengajukan tiga buah pertanyaan terdiri dari nomor
13, 14 dan 15.
Tabel 14. Data jawaban angket nomor 13
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
6
a
6x5 = 30
27
b
23x4 = 92
22
c
22x3 = 66
5
d
5x2 = 10
0
e
0x1 = 0
Jumlah
214 : 60 = 3,56
Tabel 15. Data jawaban angket nomor 14
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
5
a
6x5 = 30
19
b
23x4 = 92
28
c
28x3 = 84
4
d
4x2 = 8
4
e
4x1 = 4
Jumlah
197 : 60 = 3,28
Tabel 16. Data jawaban angket nomor 15
Jumlah Siswa
Pilihan
Nilai Rata-rata
16
a
6x5 = 30
16
b
16x4 = 64
11
c
11x3 = 33
6
d
6x2 = 12
11
e
11x1 = 11
Jumlah
200 : 60 = 3,33
Dari ketiga item pertanyaan tersebut yang diajukan pada indikator membantu
dalam mengatasi kesulitan belajar anak di rumah diperoleh nilai rata-rata secara
keseluruhan adalah (3,56 + 3,28 + 3,33) : 3 = 3,39. Nilai tersebut termasuk kualifikasi
cukup karena berada pada rentang 2,6 3,5. Hal ini berarti tanggapan siswa terhadap
pembinaan disiplin belajar anak di rumah melalui indikator membantu dalam mengatasi
kesulitan belajar anak di rumah termasuk cukup.
2. Interpretasi Variabel X
Untuk mengetahui keseluruhan dari ke lima indikator tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin
belajar anak di rumah adalah : (3,63 + 2,93 + 3,13 + 3,26 + 3,39) : 5 = 3,26. Nilai
tersebut termasuk kualifikasi cukup karena berada pada rentang 2,6 3,5. Maka
dapat diketahui bahwa tanggapan siswa terhadap pembinaan disiplin belajar anak di
rumah adalah cukup.