
Vol. 1, No. 2, Januari 2020
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
http://matriks.greenvest.co.id
Prestasi yang dapat dicapai anak, adalah dambaan setiap orang tua. Namun, jalan
untuk mencapai cita-cita itu tidaklah mudah, harus ada usaha yang dilakukan oleh semua
pihak yang terlibat, dalam hal ini peran orang tua jelas tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan hasil pendahuluan, didapatkan informasi dari guru bidang studi
Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Solokanjeruk Kab. Bandung, bahwa sebagian anak
telah melaksanakan pembinaan disiplin belajarnya di rumah. Namun penerapan disiplin
belajar yang dilakukan siswa di rumah tidak memperoleh hasil yang menggembirakan.
Prestasi belajar siswa dalam bidang studi PAI tersebut relatif rendah, belum sesuai
dengan yang diharapkan. Hal ini terbukti dari jumlah keseluruhan siswa kelas I sampai
VI, frekuensi mengikuti kegiatan KBM mata pelajaran PAI cukup rendah yakni sekitar
40% siswa memiliki nilai di bawah 7.
Banyak hal yang menyebabkan seorang anak memiliki prestasi belajar rendah,
seperti malas belajar, sering nonton TV dengan tidak menghiraukan waktu belajar dan
bermain membuang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Semua itu membuat anak
lupa akan waktu belajar, otomatis hal tersebut mempengaruhi prestasi yang diperoleh si
anak. Maka disinilah perlunya pembinaan disiplin belajar anak di rumah.
Menurut (Hasbullah, 2009) bahwa peranan keluarga sebagai satu kesatuan hidup
bersama, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ikatan kekeluargaan membantu anak
mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih sayang, hubungan antara pribadi,
kerjasama, serta disiplin tingkahlaku yang baik.
Secara umum (Hasbullah, 2009) mengatakan bahwa tanggung jawab pendidikan
yang perlu disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak yaitu memelihara
dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk
dilaksanakan, karena anak memerlukan makan, minum dan perawatan, agar ia dapat
hidup berkelanjutan, melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah
maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan yang dapat
membahayakan dirinya, mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupannya kelak, dan membahagiakan anak untuk dunia dan
akhirat dengan memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah.
Orang tua hendaknya berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya (Diadha, 2015). Selain
itu orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar
kepada anaknya (Wahidin, 2020).
Di sekolah hasil belajar dinyatakan dengan angka-angka (nilai) dalam semua mata
pelajaran yang diberikan. Jadi bentuk angka-angka (nilai) ini merupakan lambang untuk
prestasi atau hasil belajar siswa. Dengan demikian orang tua harus memperhatikan
sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalaman dan menghargai
segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukan kerjasama dalam mengarahkan
cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya tidak disita waktu anak dengan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Orang tua harus memotivasi dan membimbing
anak dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yan bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya kebiasaan disiplin
dari dalam diri sendiri serta motivasi dalam meningkatkan semangat belajar.
Metode Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini mencakup data kuantitatif yang
merupakan data pokok dan data kualitatif yang merupakan data tambahan (Mumtaz,
2017). Data kuantitatif bersumber dari hasil pengumpulan data melalui teknik angket
(Sugiyono, 2018). Sedangkan data kualitatif bersumber dari data hasil observasi dan
wawancara (Gunawan, 2013). Pelaksanaan penelitian dipusatkan di SMPN 2