Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
58
http://matriks.greenvest.co.id
PENGARUH KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Arif Rohman Hakim
Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon Jawa Barat, Indonesia
Diterima:
6 Oktober 2020
Direvisi:
9 November 2020
Disetujui:
12 Desember 2020
Abstrak
Kompetensi guru adalah kualifikasi kemampuan guru yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru agar siswa dapat
termotivasi dalam kegiatan belajar. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dituntut
menggunakan angka mulai pengambilan data hingga penyajian
dari hasilnya dan bertujuan untuk menentukan ada tidaknya
hubungan antar variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket yang digunakan
untuk mengetahui kompetensi profesional guru yang
dipersepsikan siswa. Instrumen yang juga digunakan adalah
dokumen, yaitu untuk mengetahui kompetensi siswa. Analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
sederhana. Hasil regresi linear sederhana menunjukkan besarnya
nilai [t]_hitung (3,0) > t_tabel (2,40) maka hal ini menunjukkan
adanya pengaruh positif antara kompetensi profesional guru
terhadap pencapaian kompetensi siswa.
Kata kunci: Kompetensi guru; Pendidikan agama; Motivasi
belajar
Abstract
Teacher competency is a teacher's ability qualification that
includes attitude, knowledge, and skills. This research aims to
improve the competence of teachers so that students can be
motivated in learning activities. The approach used in this study
is a quantitative approach with a type of correlational research,
namely research that is required to use numbers ranging from
data retrieval to presentation of the results and aims to determine
whether or not the relationship between variables studied. The
instruments used in this study are questionnaires/questionnaires
used to determine the professional competence of teachers
perceived by students. The instruments also used are documents,
namely to know the competence of students. The analysis used in
this study is a simple linear regression analysis. The results of
simple linear regression show the magnitude of the value
[t]_hitung (3.0) > t_tabel (2.40) then this indicates a positive
influence between the professional competence of teachers on the
achievement of student competencies.
Keywords: Teacher competence; Religious education; Learning
motivation
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
59
Pendahuluan
Hampir semua orang dikenai pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah
dengan kehidupan manusia (Daulay, 2014). Anak-anak menerima pendidikan dari orang
tuanya dan manakala anak-anak sudah dewasa (Jailani, 2014) dan berkeluarga mereka
juga akan mendidik anak-anaknya. Begitupula di sekolah dan di perguruan tinggi, para
siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen (Idrus, 2012). Pendidikan adalah hak
milik dan alat manusia. Tidak ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan (Saihu,
2019).
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat
penting dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional, karena guru merupakan ujung
tombak kegiatan pengajaran di sekolah yang langsung berhadapan dengan siswa (Koriaty,
Ramadhani, Fatmawati, Nurcahyo, & Liwayanti, 2017). Tanpa adanya peranan guru
maka kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan semestinya (Yuhana &
Aminy, 2019). Seorang guru seharusnya memiliki pemahaman-pemahaman yang dalam
tentang pengajaran (Setiawan & Basyari, 2017). Mengajar bukanlah kegiatan yang mudah
melainkan suatu kegiatan (Budi, 2014) dan tugas yang berat dan penuh dengan
permasalahan. Kemampuan dan kecakapan sangat dituntut bagi seorang guru (Ashsiddiqi,
2012). Karena itu seorang guru harus memiliki kecakapan dan keahlian tentang keguruan
(Sormin, 2016). Kemampuan dan kecakapan merupakan modal dasar bagi seorang guru
dalam melakukan kegiatan atau tugasnya (Agustina & Negeri, 2012).
Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa, mengatur dan mengorganisasikan
lingkungan yang ada disekitar siswa (Maryance, 2020) sehingga dapat mendorong dan
menumbuhkan semangat siswa untuk melakukan kegiatan belajar, terutama sekali untuk
mata pelajaran pendidikan agama Islam. Mengajar adalah tugas yang begitu kompleks
dan maha sulit (Nurdin, 2016), terutama sekali untuk guru mata pelajaran pendidikan
agama Islam yang memfokuskan pada pemahaman tentang ilmu agama secara baik
(Munzaitu, 2018) dan benar, sehingga tidak dapat dilakukan dengan baik oleh seorang
guru tanpa persiapan. Perencanaan pengajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dan kegiatan evaluasi pengajaran merupakan serangkaian kegiatan dalam mengelola
pembelajaran yang dikuasai dan dimiliki oleh seorang guru merupakan bagian dari
kompetensi guru itu sendiri. Beranjak dari kompetensi inilah guru akan mengetahui apa
yang harus dijalankannya, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi
berdasarkan teori yang diperoleh dari lembaga pendidikan yang pernah ditempuhnya.
Oleh karena itu, kompetensi sesuatu yang mutlak dimliki oleh setiap guru dalam kegiatan
pengelolaan pembelajaran. Dalam kenyataan guru yang mempunyai kompetensi mengajar
yang baik dalam proses pembelajaran tidaklah mudah ditemukan, disamping itu
kompetensi mengajar guru bukanlah persoalan yang berdiri sendiri tetapi dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar
dan pelatihan keguruan yang pernah diikuti. Dengan demikian guru yang mempunyai
kompetensi mengajar akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
menyenangkanserta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa
berada pada tingkat optimal. Kompetensi guru juga sebagai alat yang berguna untuk
memberikan pelayanan terbaik agar siswa merasa puas dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar, terutama lagi bagi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam.
Sebagai dasar dari adanya kompetensi guru ini, penulis mencantumkan firman
Allah SWT. Surat Al-An’am 135 sebagai berikut:

˚
Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
60
http://matriks.greenvest.co.id
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
61
Artinya: Katakanlah: "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,
sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara
kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (QS. Al-An’am 135)
Berdasarkan ayat di atas, kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak
dimiliki guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik, sebab dalam
mengelola proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru yang tidak menguasai
kompetensi guru, maka akan sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau dalam dirinya sendiri ada keinginan
untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut motivasi (Sudirman, 2011).
Motivasi merupakan daya psikologis yang mendorong, menggerakkan dan merangsang
seseorang untuk berbuat dan beraktivitas. Ini sejalan dengan pendapat Syah (1995) yang
menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan internal organisme (baik manusia maupun
hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini dapat
disimpulkan bahwa motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk berbuat secara
terarah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa merupakan daya
psikologis yang mendorong, menggerakkan dan merangsang siswa untuk belajar.
Idealnya motivasi itu muncul dari subjek pelakunya, namun dalam kenyataannya banyak
reaksi dan tindakan yang dilakukan justru karena didorong oleh faktor intrinsik kemudian
psikologis yang mengidentifikasikan. Motivasi itu dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik, sebagaimana diungkapkan oleh Usman (2002),
yaitu:
Mengingat pentingnya peningkatan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan
agama Islam, maka guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajar siswa-
siswanya terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam. Dalam usaha ini banyaklah
cara yang dapat dilakukan, seperti metode mengajar yang bervariasi, memberikan
penghargaan dan lain-lain.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode riset kuantitatif
digunakan dalam upaya untuk membangun hukum-hukum atau prinsip-prinsip umum.
Pendekatan ilmiah seperti ini sering diistilahkan sebagai nomotetis dan mengasumsikan
realitas sosial sebagai objektif dan eksternal terhadap individu (Matzuk, Burns, Viveiros,
& Eppig, 2002). Riset kuantitatif merupakan riset empiris dimana data adalah dalam
bentuk sesuatu yang dapat dihitung/angka (Fatmawati, Adji, & Wulandari, 2017). Riset
kuantitatif memperhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.
Untuk menganalisis data yang terkumpul dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a)
Kuantifikasi data
Karena data variabel tentang pengaruh kompetensi guru mata pelajaran
pendidikan agama Islam sebagai variabel bebas (X) dan motivasi belajar siswa
sebagai variabel (Y) masih mentah dan berjenis data kualitatif maka
dilakukan kuantifikasi data dengan cara memberi bobot nilai atau skor kepada
setiap alternatif jawaban item angket sebagi berikut: alternatif jawaban a diberi
skor 5, alternatif jawaban b diberi skor 4, alternatif jawaban c diberi skor 3,
alternatif jawaban d diberi skor 2, alternatif jawaban e diberi skor 1
b)
Analisis partial
Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
62
http://matriks.greenvest.co.id
Langkah ini untuk mengetahui realitas variabel X tentang pengaruh
kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dan realitas variabel
Y tentang motivasi belajar siswa dengan cara:
Variabel X dicari dengan rumus rata-rata skor tiap-tiap indikator
fx
X =
N x i𝑡𝑒𝑚 angket
Penafsirannya menggunakna skala 5
0,5 1,5 ditafsirkan sangat rendah
1,5 .2,5 ditafsirkan rendah
2,5 3,5 ditafsirkan sedang
3,5 4,5 ditafsirkan tingi
4,5 5,5 ditafsirkan sangat tinggi
Variabel Y dicari dengan rumus rata-rata minat belajar
fx
Y =
n
Penafsirannya sama dengan yang di atas menggunakan skala 5
c)
Analisis normalitas data
Untuk mengetahui taraf kenormalan data variabel X dan variabel Y
dilakukan uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut
Mencari rentang (r) dengan rumus
r = data terbesar data terkecil
Menentukan banyak kelas interval (K) yaitu dengan cara menggunakan
aturan menurut Strugos yaitu r
K=1+3,3 log n
Menentukan panjang kelas interval (P) dengan menggunakan rumus
𝑟
P =
k
Selanjutnya, dilakukan pengolahan, interpretasi, dan penngolahan data dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Teknik Pengolahan Data
Editing
Teknik ini dipergunakan untuk mengecek/penyunting kembali kelengkapan
jawaban yang diberikan oleh responden.
Koding merupakan teknik yang dilakukan dengan cara memberi tanda-tanda
(kode) tertentu pada masing-masing jawaban responden sesuai dengan jenisnya.
Klasifikasi merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mengelompokkan
masing-masing data sesuai jenisnya.
Tabulating merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membuat data yang
telah dihitung ke dalam tabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
F
Keterangan:
F : Frekuensi
P = X 100%
N
N : Nominatif (jumlah responden)
P : Persentasi
b)
Interpretasi Data
Teknik ini digunakan dengan cara menafsirkan data yang telah diolah melalui
proses perhitungan persentasi dengan kategori sebagai berikut:
0% - 20% : Rendah sekali
20% - 40% : Rendah
40% - 60% : Sedang
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
63
60% - 80% : Tinggi
80% - 100% : Tinggi sekali
c)
Analisis Data
Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui pengolahan data
kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk menginterprestasikan dari data
kuantitatif tersebut.
Regresi Linear Sederhana
Rumus koefisien korelasi:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variable terikat
X = Variable bebas
a = Intersep (konstanta regresi)
b = Koefisien regresi
Uji T
Uji T dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara individu variabel
independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen,
dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Perhitungan nilai t dengan
rumus:
Keterangan:
B = koefisien regresi variabel
𝑡
i𝑡𝑢𝑛g
=
𝑏 𝛽
𝑆𝑒
Se = standar error koefisien regresi variabel
β = koefisien beta
Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur ketepatan
kuesioner yang diberikan kepada responden digunakan rumus korelasi pruduct
moment sebagai berikut :
𝑛
(
∑X𝑌
)
(
∑X. ∑𝑌
)
𝑟
𝑥𝑦
=
√𝑛(∑X
2
)
(
∑X)
2
)
(𝑛
(
∑𝑌
2
)
(∑𝑌)
2
)
Keterangan :
r = angka korelasi
X = skor tiap butir pertanyaan
Y = skor total
n = jumlah sampel
Taraf signifikansi ditentukan 5%. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih
besar dari r tabel pada taraf signifikansi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut
valid.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh
instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan
seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat
pengukur digunakan teknik Alpha Cronbach dengan rumus:
𝑘
𝑅𝑡𝑡 = (
) (1 − (
∑𝑎𝑏
2
2
))
Keterangan:
Rtt = reliabilitas instrumen
𝑘 1 𝑎𝑡
Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
64
http://matriks.greenvest.co.id
𝑎𝑡
2
= variabel total
𝑎𝑏
2
= jumlah varians butir
k = banyaknya butir pertanyaan
Nilai r hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r
tabel product moment. Taraf signifikansi ditetapkan dengan alpha 60% atau 0,6.
Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel.
Setelah data diperoleh dan diolah dengan menggunakan teknik yang telah
ditentukan, kemudian data-data tersebut dianalisis dengan pendekatan deskriptif
dengan metode induksi, yaitu suatu pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus
untuk selanjutnya diambil kesimpulan secara umum, kemudian hasil penelitian ini
disajikan secara verbal.
Hasil dan Pembahasan
A.
Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas V Sekolah
Dasar Negeri Manglayang I Sumedang
Data yang dianalisis yaitu jawaban responden yang dikumpulkan melalui angket
terhadap 27 sampel dengan indikator penelitian yaitu menguasai karakteristik siswa,
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, menguasai pengembangan
kurikulum, memberikan kegiatan pembelajaran yang mendidik, dan komunikasi dengan
siswa.
Untuk membuktikan realitas jawaban responden tentang kompetensi guru mata
pelajaran pendidikan agama Islam dalam mengelola pembelajaran (X) dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a)
Kuantitatif data hasil penenlitian
Langkah ini dimaksudkan untuk merubah jawaban responden yang berupa
alternatif pilihan a, b, c, d, dan e dari item angket yang dikumpulkan dan masih
berjenis data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan cara memberi nilai alternatif
jawaban responden yaitu alternatif jawaban a diberi nilai 5, alternatif jawaban b
diberi nilai 4, alternatif jawaban c diberi nilai 3, alternatif jawaban d diberi nilai 2,
alternatif jawaban e diberi nilai 1 maka dari jumlah 10 item angket akaan diperoleh
skor maksimum 50 dan skor minimum 10. Untuk lebih jelasnya, dapat disusun
hasil kuantitatif data jawaban responden.
Skor jawaban item angket disusun dalam jumlah nilai setiap responden dari
10 item data kuantitatif sebagai berikut :
42 ,39, 44, 43, 44, 43, 44, 41, 45, 45, 42, 35, 45, 44, 45, 42, 48, 36, 46, 46, 45, 45,
45, 39, 42, 44, 40, 44, 46, 37, 44, 38, 39, 38, 44, 43, 45, 43, 38, 45, 40, 48, 41, 46,
41, 35, 42.
Skor jawaban responden tersebut, diketahui nilai tertinggi = 48, nilai
terendah = 35 dan jumlah keseluruhan = 1996 dari 47 responden.
b)
Analisis normalitas variabel X
Untuk mengetahui apakah data variabel yang telah terkumpul itu
berdistribusi normal atau tidak maka nilai jawaban item angket diatas dapat
disusun jumlah nilai setiap responden dari 10 item data kuantitatif sebagai
berikut:
a)
Menghitung rentang data (r) dengan rumus,
r = data terbesar data terkecil
r = 48 35
r = 13
b)
Menghitung banyak kelas interval (k) dengan rumus,
k = 1 + 3,3 log (N)
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
65
k = 1 + 3,3 log (47)
k = 1 + 3,3 log (1,97312)
k = 6,517897 jika dibulatkan maka menjadi 7.
c)
Menghitung panjang kelas interval (P) dengan rumus,
P =
𝑟
=
13
= 1,85714285 jika dibulatkan menjadi 2.
𝑘 7
Tabel 1. Distribusi frekuensi kompetensi profesional guru
No
Interval
Kriteria
Frekuensi
F %
1
35 36
Buruk
2
4.6 %
2
37 38
Kurang
4
8.8 %
3
39 40
Cukup
5
11.2 %
4
41 42
Sedang
8
16.9 %
5
43 44
Baik
12
25.9 %
6
45 46
Sangat Baik
13
30 %
7
47 48
Istimewa
2
4.6 %
Selanjutnya dilkukan analisis data minat siswa (variabel Y) dengan hasil skor
jawaban responden item angket dapat disusun jumlah nilai tiap-tiap responden dari data
kuantitatif sebagai berikut:
43, 38, 33, 39, 39, 36, 37, 39, 38, 41, 35, 35, 41, 41, 41, 35, 35, 34, 42, 42, 38, 41, 41, 31,
34, 42, 31, 37, 38, 4, 37, 31, 33, 42, 44, 42, 38, 34, 43, 43, 38, 46, 37, 41, 29, 34, 36.
Skor jawaban responden tersebut diketahui nilai tertinggi 46 nilai terendah = 29
dari jumlah keseluruhan 1786 dari 47 responden. Analisis partial variabel Y. Hasil
pengumpulan data melalui penyebaran angket tentang data motivasi belajar siswa dalam
pembelajran Pendidikan Agama Islam, selanjutnya dilakukan analisis partial untuk
mengetahui realitas jawaban responden dengan maksud untuk mengetahui skor rata-rata
keseluruhan dengan menggunakan tabel penolong.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa (Variabel Y)
No
X
f
1
46-44
2
2
43-41
15
3
40-38
9
4
37-35
11
5
34-32
6
6
31-29
4
Jumlah
47
Setelah diadakan pentabulasian data, maka selanjutnya dapat dibuat daftar
distribusi Frekuensi sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Distribusi Variabel Y
No.
X
f
fX
1
45
2
90
2
42
15
630
3
39
9
351
Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
66
http://matriks.greenvest.co.id
4-
36
11
396
5
33
6
198
6
30
4
120
Jumlah
47
1785
Dari tabel distribusi frekuensi di atas, diperoleh :
f = 47
fX = 1785
fiXi = 68589
Nilai rata-rata motivasi belajar siswa dengan rumus :
∑fixi / N = 17885/47 = 37,9787 dibulatkan menjadi = 38 Jika ditafsirkan pada skala likert
maka n rata-rata/anket = 38/10 = 3.8. artinya nilai 3.8 adaaa diantara nilai sikap 3,5 - 4,5
yang berarti motivasi belajar siswa rata-rata tinggi.
B.
Hubungan Kompetensi Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas V SDN Manglayang I
Sumedang
Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk membuktikan hubungan
kompetensi guru PAI dengan motivasi belajar siswa di kelas V SDN Manglayang
I yang beijumlah 47 responden ini sebagai berikut:
a)
Membuat tabel konversi nilai distribusi variabel X dan variabel Y
sebagaimana berikut ini
Tabel 4. Distribusi Nilai Korelasi Variabel X dan Variabel Y
No.
X
Y
X
2
Y
2
XY
1
2
3
4
5
6
1
42
43
1764
1849
1806
2
39
37
1521
1444
1482
3
44
33
1936
1089
1452
4
43
39
1849
1521
1677
5
44
39
1936
1521
1716
6
43
36
1849
1296
1548
7
44
37
1936
1369
1628
8
41
39
1681
1521
1599
9
45
38
2025
1444
1710
10
45
41
2025
1681
1845
11
42
35
1764
1225
1470
12
35
35
1225
1225
1225
13
45
41
2025
1681
1845
14
44
41
1936
1681
1804
15
45
41
2025
1681
1845
16
42
35
1764
1225
1470
17
48
35
2304
1225
1680
18
36
34
1296
1156
1224
19
46
42
2116
1764
1932
20
46
42
2116
1764
1932
21
45
38
2025
1444
1710
22
45
42
2025
1764
1890
23
45
41
2025
1681
1845
67
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
64
66
http://matriks.greenvest.co.id
24
39
31
1521
1924
1248
25
42
34
1764
1156
1428
26
44
42
1936
1764
1848
27
40
31
1600
961
1240
28
44
37
1936
1369
1628
29
46
38
2116
1444
1748
30
37
40
1369
1600
1480
31
44
37
1936
1369
1628
32
- 38
31
1444
1225
1330
33
, 39
40
1521
1089
1287
34
38
33
1444
1764
1596
35
44
42
1936
1936
1936
36
43
44
1849
1764
1806
37
45
42
2025
1444
1710
38
43
38
1849
1156
1462
39
38
34
1444
1849
1634
40
45
43
2025
1849
1935
41
40
38
1600
1444
1520
42
48
46
2304
2116
2208
43
41
37
1681
1369
1517
44
46
41
2116
1521
1794
45
41
29
1681
841
1189
46
35
34
1225
1156
1190
47
42
36
1764
1296
1512
1998
1785
85918
69662
76415
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui
X =
1996
Y =
1785
X
2
=
85918
Y
2
' =
76215
X Y =
76415
Menghitung koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y dengan rumus:
(
𝑁∑
X
y
)
(
𝑥
)
(𝑦)
Rxy =
𝑁𝑥
2
(𝑥)
2
√𝑁F
2
(F)
2
(
47𝑥76415
)
(
1996
)
(1785)
Rxy =
47
X
85918−(1996)
2
√47𝑥6966𝑥2−(1785)
2
28645
Rxy =
68974,13691
= 0,415300593 = 0,41
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel X
dengan Y adalah sebesar rxy = 0,41 nilai tersebut apabila diinterpretasikan kepada indeks
korelasi berada diantara nilai 0,41 - 0,60 yang dapat ditafsirkan kepada kategori korelasi
sedang. Artinya kreativitas guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terdapat
hubungan yang sedang dengan motivasi belajar siswa di kelas V SDN Manglayang I
Kabupataen Sumedang.
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
67
Tes signifikansi koefisien korelasi
Menghitung nilai t (tes " t" signifikansi ) dengan rumus:
𝑟
𝑛−2
t =
√1−𝑟
2
0,41
45
=
1 0,1681
2,75036323
=
0,91208552
= 3,015466389
Menentukan derajat kebebasan (db)untuk mencari daftar t dengan rumus,
db = n - 2
= 47-2
= 45
Menentukan nilai t daftar dengan db = 45 dan taraf kepercayaan 0,99 maka
diperoleh t daftar = 2,40 setelah dilakukan interfolasi karena db= 45 itu tidak terdaftar
dalam nilai t. Interpolasi yang dilakukan mengambil:
t daftar ( 0,99 ) db = 40 = 2,42
Dicari t daftar db = 45 t daftar
t daftar ( 0,99 ) db = 60 = 2,39
maka nilai db = 45 itu berada di antara db = 40 dan db = 60 yaitu
2,42 + 2,39 = 5,81 : 2 = 2,40
Berdasarkan hasil perhitungan tes signifikansi tersebut dapat dibandingkan antara t
hitung dengan t daftar melalui kriteria:
Jika t hitung lebih besar dari t daftar maka hubungan antara variabel X dengan
variabel Y adalah signifikan. Jika t hitung lebih kecil dari t daftar maka hubungan antara
variabel X dengan variabel Y adalah tidak signifikan. Berdasarkan kreteria di atas maka t
hitung = 3,0 adalah lebih besar dari t daftar ( 0,99 -db 45 ) = 2,40 yang artinya koefisien
korelasi antara variabel X dengan variabel Y adalah signifikan.
Kesimpulan
Hubungan kompetensi guru mata pelajaran PAI dalam mengelola pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa di kelas V SDN Manglayang I Sumedang , dapat penulis
simpulkan yaitu realitas kompetensi guru PAI dalam mengelola pembelajaran Pendidikan
Agama Islam bagi kelas V SDN Manglayang I pada tahun 20011/2012 di peroleh nilai
rata - rata sebesar 4,2. Nilai tersebut berada di antara skala 3,5 - 4,5 yang dapat
ditafsirkan kepada kategori tinggi. artinya secara partial kompetensi guru dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam rata-rata tinggi atau baik. Kemudian hasil
perhitungan Chi kuadrat ( X
2
) dari data variabel X diperoleh X
2
hitung = 4,1 < X
2
daftar
(0,99-db=5) = 15,1. Artinya data variabel X tentang kreatifitas guru dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berasal dari data yang berdistribusi normal. Realitas motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN Manglayang
I pada tahun ajaran 2011/2012 diperoleh nilai rata-rata minat belajar siswa sebesar 3,8.
Nilai tersebut berada di antara skala 3,5 - 4,5 yang dapat ditafsirkan tinggi. Artinya
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam rata- rata
memperoleh nilai tinggi. Sedangkan hasil perhitungan Chi Kuadrat diperoleh nilai X
2
hitung = 3,9 < X
2
daftar (0,99d b = 5) = 11,3 yang dapat ditafsirkan kepada data
berdistribusi normal. Hubungan kompetensi guru PAI dengan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN Manglayang I pada tahun
Vol. 2, No. 2, Januari 2021
p-ISSN 2775-3832 ; e-ISSN 2775-7285
pelajaran 2011/2012, hasil uji korelasi diperoleh nilai rxy 0,41. Nilai tersebut berada di
antara indeks korelasi 0,41 - 0,60 yang dapat ditafsirkan koefisien korelasi sedang.
Sedangkan hasil tes signifikansi diperoleh nilai " t " hitung = 3,0 > t daftar ( 0,99-db =
45) = 2,40 yang dapat ditafsirkan koefesien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
adalah signifikan. Sehingga hipotesis yang diajukan dapat dirumuskan menolak H
0
= 0
dan menerima H
a
= 0 yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dengan
variablel Y. Kemudian taraf pengaruh diperoleh sebesar 9% yang artinya kompetensi
guru PAI dalam Pendidikan Agama Islam berpengaruh 9% terhadap motivasi belajar
siswa di kelas V SDN Manglayang I Kabupaten Sumedang.
Bibliografi
Agustina, S. D., & Negeri, M. (2012). Pembelajaran model games untuk meningkatkan
kemampuan kosakata bahasa inggris siswa. MTs Negeri, 2.
Ashsiddiqi, H. (2012). Kompetensi sosial guru dalam pembelajaran dan
pengembangannya. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 17(01), 6171.
Budi, B. S. (2014). Strategi guru dalam menghadapi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2
Surakarta. Sosialitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosiologi-Antropologi, 13711.
Daulay, H. P. (2014). Pendidikan Islam dalam perspektif filsafat. Kencana.
Fatmawati, A., Adji, K., & Wulandari, R. (2017). Pengaruh Independensi, Skeptisme dan
Etika Profesi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kap di Kota
Malang). Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 5(1).
Idrus, M. (2012). Pendidikan karakter pada keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter,
(2).
Jailani, M. S. (2014). Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam
Pendidikan Anak Usia Dini. Nadwa, 8(2), 245260.
Koriaty, S., Ramadhani, D., Fatmawati, E., Nurcahyo, R. W., & Liwayanti, U. (2017).
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri Jurusan
TKJ Sekota Pontianak. Jurnal Pendidikan Informatika Dan Sains, 6(1), 102113.
Maryance, M. (2020). Pelaksanaan Keterampilan Dasar Mengajar Guru dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 17 Palembang. Realita:
Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 2(2).
Matzuk, M. M., Burns, K. H., Viveiros, M. M., & Eppig, J. J. (2002). Intercellular
Communication in The Mammalian Ovary: Oocytes Varry the Conversation.
Science, 296(5576), 21782180.
Munzaitu, J. (2018). Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menangkal
Radikalisme pada Siswa Di SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2018/2019. IAIN
Surakarta: Sripsi.
Nurdin, S. (2016). Pengembangan kurikulum, silabus dan satuan acara perkuliahan (sap)
di perguruan tinggi agama islam. Ta’dib, 16(1).
Saihu, S. (2019). Konsep Manusia dan Implementasinya dalam Perumusan Tujuan
Pendidikan Islam Menurut Murtadha Muthahhari. Andragogi: Jurnal Pendidikan
Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 197217.
Setiawan, A., & Basyari, I. W. (2017). Desain Bahan Ajar yang Berorientasi pada Model
Pembelajaran Student Team Achievement Division untuk Capaian Pembelajaran
pada Ranah Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 1
Plered Kabupaten Cirebon. Edunomic: Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 5(1), 1732.
Sormin, D. (2016). Kompetensi Guru dalam Melaksanakan dan Mengelola Proses Belajar
Mengajar di Pondok Pesantren Darul Mursyidi Desa Sialogo Tapanuli Selatan.
FITRAH: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 2(1), 117130.
68 http://matriks.greenvest.co.id
Pengaruh Kompetensi Guru Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dalam Mengelola Pembelajaran Terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Matriks: Jurnal
Sosial dan Sains
69
Sudirman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT.
Grafindo Indonesia.
Syah, M. (1995). Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Usman, M. U. (2002). Menjadi Guru Profesional (Vol. 154). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yuhana, A. N., & Aminy, F. A. (2019). Optimalisasi peran guru pendidikan agama Islam
sebagai konselor dalam mengatasi masalah belajar siswa. Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 7996.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.